Nah, disini aku mulai jadi pribadi yang
kuat, i think so. Karena aku mulai love my own self, aku cinta diri sendiri dan
bodo amat sama orang lain. Aku menghancurkan apa yang menghacurkan aku, aku
mulai blak-blakan ketika suatu berjalan tidak semestinya. Di tahun ini
‘pokoknya aku’ ya gitu deh, aku bener bener sedikit toleransi ke orang lain dan
ga peduli mereka tersakiti atau ngga.
Aku agak lupa juga sih di tahun ini
gimana. Tp aku mulai melepaskan apa yang membuatku jenuh, yang selama ini
mengikat kencang hingga aku lupa untuk menghargai kesehatan pikiranku sendiri.
Aku juga dapat sahabat baru di kelas 3
SMA, sebangku, Sheline and she is a bitch, bitter girl, arrogant as fuck but i
spent a lot time with her, and ended up love her so much. Dan aku mulai
menghabiskan banyak waktuku dengan teman-teman. Senang sekali rasanya.
To people that i lost in 2016, aku mulai
mencoba menjalin obrolan dengan mereka. Yaa, and it was hard to talk with my
ex, karena dia sudah patah hati dengan apa yang aku lakukan.
Try out pertama di kelas 3 SMA
peringkatku 2 dari bawah
, parah banget kan ya? Wkwkwk tpi ga
nyerah, karena setiap try out alhamdulillah peringkat naik, menandakan kemajuan
lah setidaknya. Di akhir tahun mulai agak stress karena UN dan UASBN dan
worrying untuk kuliah atau kerja aja. Karena honestly, aku pengen cari uang dan
pengalaman, tp aku juga pengen kuliah biar bisa jadi guru.
My relationship, aku lupa juga ini
gimana but i think we broke up in 2017 ya karena kita mulai mau fokus sama
sekolah dan UN (alasan klasik tp memang harus begini kalo sekolah) dan mungkin
his mom agak disagree sama kehadiranku. Aku mulai sadar bahwa i wasnt in
healthy relationship bukan karena salah dia, tapi aku dan kita yang kurang
dewasa, dan aku yang suka menutupi perasaan yang sebenarnya. Perasaanku yang
mengambang dan bergantung.
0 comments:
Post a Comment