iBz

ink down the beautiful

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Saturday, November 03, 2012

Bridge To Terabithia Chapter 7

Chapter 7: Never Forgotten

Tak berapa lama, penduduk Terabithia pun bermunculan. "Hei! Kalian siapa?" Tanya Ricky. "Jadi kalian yang dimaksud oleh tuan Jess. Perkenalkan kami adalah penduduk Terabithia," Kata salah satu penduduk itu. "Dimaksud?" Tanya Bissy. "Ya, kata tuan Jess kalau ada orang lain yang ke sini selain tuan Jess, dia akan menjadi pemimpin baru Terabithia," Kata Penduduk itu. 

"Hah? mmm,,, Sebaiknya kita jangan jadi pemimpin dulu, soalnya kita kesini hanya untuk menyelamatkan Leslie," Kata Ricky. "Apa? Kalian akan menyelamatkan Putri Leslie? Kenapa tuan Jess tidak pernah mengatakan ini kepada kami? emmm, sebaiknya kalian jangan coba coba pergi menyelamatkan putri Leslie. Karena kalau kalian mau menyelamatkan putri Leslie kalian harus ke Penjara Darkmaster. Dan, Darkmaster itu sangat berbahaya," Kata penduduk itu. "emm, Kalau boleh tau, Darkmaster itu siapa?" Tanya Ricky. "oh baiklah, Darkmaster itu adalah bayangan hitam jahat yang suka menculik orang untuk dimasukkan ke penjaranya," Kata penduduk itu. "Akhirnya Kita mengetahui itu, kalau begitu kan kita bisa lebih berhati hati," Kata Bissy. " Ya, sepertinya untuk sementara kita tunda saja dulu penyelamatan Leslie ini, kita belum mendapat informasi yang cukup" Kata Ricky.

"Hei, bolehkah kami masuk ke dalam?" Tanya Ricky kepada penduduk Terabithia. "Tentu saja" Kata Penduduk itu. Ricky dan Bissy pun masuk ke dalam Terabithia. "Apa yang akan kita lakukan sekarang, Rick?" Tanya Bissy. "Hanya lihat lihat" Jawab Ricky. Tak berapa lama berjalan, mereka melihat sebuah rumah pohon. "Hey, lihat! itu rumah pohon Rick!" Kata bissy. "Ya, kau benar" Kata Ricky. Ayo kita kesana, siapa tau ada yang menyenangkan," Ajak Bissy. Mereka berdua pun naik ke atas rumah pohon itu. "Hei, sangat berantakan," Kata Bissy. "Yasudah, ayo kita bersihkan," Ajak Ricky. Mereka pun membersihkan rumah pohon itu. setelah selesai membereskan rumah pohon itu, mereka berdua duduk di depan rumah pohon itu sambil mengobrol. "Hei, Rick," Kata Bissy. Ricky menatap mata Bissy. "apa?" Tanya Ricky. "Kita harus mengetahui diri kita satu sama lain lebih jauh lagi agar kita mengetahui sifat masing masing dan agar kita lebih mudah untuk berkomunikasi" Kata Bissy. "Ya, sepertinya kau benar" Kata Ricky. Mereka berdua pun mengobrol untuk bisa mengetahui satu sama lain.

Keesokan paginya, orang tua Ricky pergi karena ada urusan. Dan Ricky pun sendirian di rumah. Seperti biasa, Bissy pergi ke rumah Ricky. Bissy mengetuk pintu dan disambut oleh Ricky. "Hei, Ricky. emm,, Biasanya ibumu yang membukakan pintu," Kata Bissy. "Itu karena orang tua ku sedang pergi. Oh iya mau masuk dulu sebentar?" Tanya Ricky. "Baiklah" Kata Bissy. Mereka pun masuk ke dalam. "Silahkan duduk di sofa, aku ingin mengambil minum dulu," Kata Ricky. Bissy pun duduk di sofa. Setelah Ricky mengambilkan minum, mereka berdua mengobrol. "Baiklah, apa yag akan kita lakukan sekarang?" Tanya Ricky. "emm, aku punya ide, tapi kau punya sepeda tidak?" Tanya Bissy. "Punya, memangnya apa yang kita akan lakukan?" Tanya Ricky. "Begini, aku pernah melihat di sekitar sini ada museum, bagaimana kalau kita kesana?"Ajak Bissy. "emm, boleh juga, Yasudah, aku mau mengambil uang dan sesuatu dulu," Kata Ricky. Setelah mengambil uang dan 'sesuatu'nya, mereka segera keluar. "Memangnya apa yang kau bawa?" Tanya Bissy. "Nanti saja kuberitahu" Kata Ricky. Mereka berdua Mengambil sepedanya dan langsung pergi ke Museum. Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka berdua sampai di depan Museum. Museum itu adalah Museum yang sama dengan yang Jess dan Mrs. Edmund kunjungi dulu. Ricky dan Bissy menyimpan sepedanya di tempat parkir dan langsung ke pintu masuk museum dan membayar tiket masuknya. Disana, mereka banyak melihat hal yang menyenangkan dan juga penuh pengetahuan. Mereka berdua selalu bersama. Setelah puas, mereka berdua pulang kerumah. Setelah mereka sampai di depan rumah Ricky, mereka tidak pulang ke rumah masing masing, melainkan melanjutkan perjalanan ke Terabithia!

To Be Continued....
Next Chapter: Enemies Coming
 
Read More

Bridge To Terabithia Chapter 6

Chapter 6: Ini dia, Terabithia!

"Darimana saja kau, Ricky?" Tanya Jade. "Habis mengobrol dengan Bissy disana," Jawab Ricky sambil menunjuk batu tempat Ricky dan Bissy mengobrol tadi. "Oh ya? Tapi tadi ibu tidak melihatmu dan Bissy disana," Kata Jade. "eee...Soal itu..". Tiba tiba Mark datang memotong pembicaraan Ricky dan Jade. "Hei Ricky, Tadi ayah lihat kau berlari ke hutan bersama Bissy. 
Ada apa?" Tanya Mark. "Apa? Ricky masuk hutan? Ricky, kamu ini! Kalau kamu tersesat bagaimana?" Bentak Jade. "Tunggu dulu, Ricky kenapa kau masuk ke hutan?" Tanya Mark. "emm, aku mendengar suara kucing dari dalam hutan, jadi aku dan Bissy mengejar kucing itu," Jawab Ricky. "Benarkah itu, Ricky?" Tanya Jade. "ehh, iya benar," Jawab Ricky. "Baiklah. Tapi, lain kali jangan main jauh jauh, nanti kau tersesat!" Kata Jade. "Iya" Jawab Ricky. Setelah itu, Ricky langsung ke kamarnya.

Keesokan harinya, Bissy pergi ke rumah Ricky. Bissy mengetuk pintu rumah Ricky, keluarlah Jade. "Eh, Bissy, mau main sama Ricky ya?" Tebak Jade. "Iya, Bu. Rickynya ada?" Tanya Bissy. "Oh ada, tunggu sebentar," Kata Jade. "Ricky!" Teriak Jade. "Iya Apa bu?" Teriak Ricky dari kamarnya. "Ini ada Bissy." Teriak Jade. "Oh iya bu, tunggu sebentar," Kata Ricky. Tak berapa lama, Ricky turun dengan membawa buku biru. "Ricky, untuk apa kau membawa buku kosong itu?" Tanya Jade. "Mmm, ini untuk aku mencatat kalau ada apa apa, Bu. Ini juga untuk buku harian. Yasudah, kalau begitu aku pergi dulu ya," Kata Ricky. "Jangan lama lama ya?" kata Jade. "Iya" kata Ricky.

Mereka berjalan menuju batu tempat mereka mengobrol kemarin. "Baiklah, aku sdah bisa menebak apa yang akan kita lakukan," Kata Bissy. "Ya, kita akan mencari Terabithia," Kata Ricky. "Baiklah, sebelumnya aku penasaran apa yang ada di dalam halaman 7," Kata Ricky. "Yasudah, buka bukunya" Kata Bissy. Ricky membuka buku biru itu. "Hei, halaman itu masih kosong" Kata Bissy. "Yaiyalah, kita harus melakukan sesuatu dulu," Kata Ricky. "Apa Itu?" Tanya Bissy. "Bissy, Tutup Matamu, Tapi Jaga Pikiranmu Untuk Tetap Terbuka Lebar," Kata Ricky. Bissy menatap Ricky, Ricky mengangguk kepada Bissy. Mereka berdua menutup matanya. Mereka Membuka pikirannya. "Buka matamu," Kata Ricky. Mereka berdua membuka matanya dan melihat halaman yang tadinya kosong, sekarang berisi bacaan:
JIKA KALIAN INGIN KE TERABITHIA, KALIAN HARUS BERJALAN LURUS TERUS SAMPAI KALIAN MELIHAT HUTAN. DI DALAM HUTAN ITU, ADA SEBUAH JEMBATAN. DI DEPAN JEMBATAN ITU KALIAN HARUS MELAKUKAN KUNCI DARI SEMUANYA.

"Dapat" Kata Ricky. "yup" Kata Bissy. "Ayo kita kesana!" Ajak Ricky. "Sekarang?" TAnya Bissy. "Kapan lagi?" Jawab Ricky. Mereka berdua berdiri dan mulai pencarian. Mereka berdua sampai di ujung jalan. "Ayo belok sana," Kata Bissy. "Tunggu dulu, dibuku ini dikatakan kita harus jalan lurus terus," Kata Ricky. "Benar, tapi didepan kita kan padang rumput," Kata Bissy. "Ya.. kita ikuti saja" Kata Bissy. "Tapi bagaimana kalu kita tersesat?" Tanya Bissy. "Mmm, tapi kuyakin kita tidak akan tersesat. Soalnya dibuku itu tertulis 'jika kalian sudah diujung jalan kita akan menemukan padang rumput'. Ya inilah padang rumput itu," Kata Ricky. "Hmm, benar juga, yasudah ayo kita lanjutkan," Kata Bissy. Mereka pun melanjutkan perjalanan masuk ke dalam padang rumput. Setelah mereka berjalan cukup lama, Bissy khawatir. "Aku tidak yakin.." Kata Bissy. "Simpan ketidakyakinanmu itu Bissy, aku sudah menemukan hutan itu," Kata Ricky. "Wah, kau benar. itu dia Rick!" Kata Bissy. "Ayo kita masuk," Ajak Ricky. Mereka berdua pun masuk ke dalam hutan itu.

Mereka berjalan masuk terus ke dalam hutan. Tak berapa lama, mereka akhirnya menemukan Jembatan Terabithia itu. "Akhirnya.." Kata Ricky. "Kau hebat, Rick!" Puji Bissy. "Tidak, kita hebat," Kata Ricky. "Ya, tapi mana Terabithianya?" Tanya Bissy. " Kau ingat, kita harus melakukan kunci dari semuanya," Kata Ricky. "Oh ya" Kata Bissy. "OK, You Will See. Just Close Your eyes, But Keep Your Mind Wide Open," Kata Ricky. Ricky memegang tangan Bissy dengan erat, dan mereka menutup matanya. Mereka membuka pikiran terdalam mereka. Ricky membuka matanya duluan, sedangkan Bissy belum membuka matanya. "Biss- Bissy!" Kata Ricky dengan terkagum. Disaat bersamaan Bissy membuka matanya. "Wow, aku tidak percaya ini , Rick," Kata Bissy. "Ini dia, Terabithia!" Kata Ricky. Akhirnya mereka berdua bisa melihat Terabithia yang indah itu. "Oh.... kerajaan imajinasi di tengah hutan ini, Teranyata benar!" Kata Bissy

To be continued
Next Chapter: Never Forgotten

Nb: Maaf kalau akhirnya ga nyambung,karena udah cape ngetiknya dan juga masih panjang ceritanya, jadinya disimpan di Chapter 7
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © iBz | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com